Tuesday, September 13, 2016

makalah Sistem informasi untuk keunggulan kompetitif





BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar belakang
            Perkembangan informasi teknologi secara terus-menerus mengubah dunia bisnis.Perusahaan tradisional mampu menciptakan produk dan jasa yang baru, mengembangkan model bisnis yang lama untuk dijadikan sebagai model bisnis yang baru.Manajemen teknologi informasi perusahaan juga telah berubah dengan menggunakan jaringan digital yang berkecepatan tinggi.Dengan pertumbuhan sistem informasi yang begitu cepat seorang manajer bisa bekerja dengan menggunakan akses on-line yang bisa digunakan lebih cepat untuk mengetahui perkembangan informasi perusahaan.
            Sebagai calon manajer perusahaan kita perlu mengetahui perkembangan informasi teknologi tersebut dengan baik dan benar.Dengan mengetahui hal tersebut seorang manajer bisa mengetahui hubungan antara organisasi perusahaan, sistem informasi, dan strategi bisnis.Dan sebagai seorang manajer juga perlu mendesain, membangun, dan menjalankan sistem informasi. Oleh karena itu disini kita akan sedikit mengulas mengenai Sistem Informasi, Organisasi, dan Strategi serta mengenai Keunggulan Kompetetif.

B.     Rumusan masalah
Dari latar belakang yang tersebut diatas, maka diperoleh sebuah rumusan masalah sebagai berikut ;
1.      Apa yang dimaksud dengan organisasi dan sistem informasi itu ?
2.      Bagaimana sistem informasi mempengaruhi organisasi dan perusahaan ?
3.      Bagaimana cara menggunakan sistem informasi untuk mencapai keunggulan kompetitif perusahaan ?






BAB II
PEMBAHASAN

2.1Pengertian Organisasi
            Organisasi merupakan struktur formal yang stabil dan formal yang yang mengambil sumber daya dari lingkungan dan memprosesnya untuk menjadikan untuk menciptakan output.Organisasi juga merupakan struktur social karena merupakan sekumpulan elemen sosial.Gambaran perilaku organisasi yang lebih realistis adalah sekumpulan hak, kewajiban, dan tanggung jawab yang diseimbangkan seiring periode waktu melalui konflik dan pemecahan konflik.(Laudon,C Kenneth. Laudon, P Jane :97 ).
            Selain itu menurut Kenneth dalam buku edisi ke-8 menjelaskan definisi organisasi juga ada dua yaitu organisasi (definisi teknis) adalah struktur sosial resmi yang stabil yang memiliki sumber-sumber berasal dari lingkungan dan memproses sember-sumber itu agar menghasilkan output.Dan organisasi (definisi behavioral) adalah kumpulan hak, hak khusus, kewajiban dan tanggung jawab yang harus dengan cermat diseimbangkan selama periode waktu tertentu melalui konflik dan resolusi konflik.

Ø  Ciri-ciri Organisasi
a.      Prosedur Standart Pengoperasian
            Aturan-aturan rutinitas standart yang dikumpulkan menjadi aturan-aturan, prosedur dan praktik-praktik yang saksama dan rasional yang dikembangkan untuk dapat mencangkup semua situasi yang mungkin dihadapi.
b.      Politik Organisasi
Orang-orangdalam organisasi menempati posisi yang berbeda dengan keahlian, pertimbangan, dan prespektif yang berbeda.Akibatnya, mereka secara alami mereka memiliki sudut pandang berbeda mengenai bagaimana sumber daya, penghargaan, hukuman harus diberikan.





c.       Budaya Organisasi
Seluruh organisasi memiliki asumsi dasar, yang tak dapat dibantah, dan tidak dapat dipertanyakan yang menjelaskan tujuan dan produk organisasi tersebut. Budaya organisasi meliputi seperangkat asumsi fundamental mengenai produk apa yang harus diproduksi organisasi, bagaimana organisasi memproduksinya, di mana, dan untuk siapa.
Pada saat yang bersamaan, budaya organisasi adalah hambatan kuat pada perubahan, terutama perubahan teknologi.
d.      Lingkungan Organisasi
Organisasi dan lingkungan memiliki hubungan memberi dan menerima.Pada satu sisi, organisasi terbuka kepada, dan bergantung kapada, lingkungan social dan fisik yang mengelilinginya. Pada sisi lain, organisasi dapat memengaruhi lingkungan. 
Ø  Strukutur Organisasi
Menurut Mintzberg, 1979 menunjukkan 5 dasar struktur organisasi, yaitu ;
Tipe Organisasi
Keterangan
Contoh
Struktur usahawan
Perusahaan kecil, lingkungan cepat berubah, struktur organisasi sederhana, dikelola oleh usahawan yang bertindak sebagai direktur pelaksana tungal.
Bisnis kecil yang baru mulai.
Birokasi mesin
Birokrasi besar, lingkungan yang lambat berubah, produk adalah barang-barang standart, didomonasi oleh tim dan sntralisasi.
Perusahaan manufactur skala menengah.
Birokrasi divisional
Kombinasi dari beragagam birokrasi mesin, menghasilkan produk dan layanan berbeda, dikendalikan oleh kantor pusat.
General motor yang memiliki perusahaan sejumlah 500.
Birokrasi professional
Organisasi berbasis pengetahuan, produk jasa sesuai keahlian dan pengetahuan para professional, didominasi oleh kepala departemen dengan otoritas sentralisasi lemah.
Perusahaan hokum,sistem sekolah, rumah sakit.
Adhokrasi
Organisasi “satuan tugas”, responsif pada perubahan lingkungan, terdiri dari sekelompok spesialisasi yang terorganisasi, tim multidisipliner jangka pendek dan memiliki kelemahan manajemen pusat
Perusahaan konsultan

2.2Sistem  Informasi Memengaruhi Organisasi dan Perusahaan
            Sistem informasi dan organisasi saling mempengaruhi, agar memberi informasi yang dibutuhkan pada suatu bagian tertentu yang penting bagi organisasi. Organisasi disisi lain juga harus waspada dan terbuka terhadap pengaruh sistem informasi supaya mendapat keuntungan dari teknologi baru.
            Sitem informasi menjadi alat integral, online, interaktif yang erat kaitannya dengan tiap menit operasi dan pengambilan keputusan pada organisasi besar.Dalam sebuah perusahaan terdapat departemen sistem informasi yang merupakan unit organisasi formal yang bertanggung jawab untuk memelihara fungsi sistem informasi di dalam organisasi.
Departemen sistem informasi terdiri dari para ahli seperti programer (ahli teknis terlatih yang membuat kode-kode intruksi perangkat lunak dan komputer), analisis sistem (petugas ahli yang menerjemahkan masalah-masalah bisnis dan persyaratannya untuk menjadi peersyaratan informasi dan sistem serta sebagai penyusun link-link utama antar kelompok), manajer sistem informasi (pemimpin dari beragam ahli pada departemen sistem informasi), chief information officer (manajer senior yang bertugas mengepalai fungsi sitem informasi si dalam perusahaan) dan end user (perwakilan diluar kelompok sistem informasi sebagai objek sasaran pengembangan aplikasi).
Selama dekade terakhir, sistem informasi secara fundamental telah mengubah ekonomi organisasi dan meningkatkan kemungkinan mengelola pekejaan.Dan hal tersebut menimbulkan beberapa dampak bagi organisasi danperusahaan. Diantara dampak-dampak dari sistem informasi memengaruhi organisasi dan perusahaan yaitu :
a.      Dampak Ekonomi
Teknologi sistem informasi sebenarnya ditolak oleh sejumlah manager madya dan pekerja data karena teknologi informasi menggantikan pekerjaannya. Namun, teknologi informasi juga membantu perusahaan memperkecil ukuran karena ia mampu mereduksi biaya. Menurut teori biaya transaksi, perusahaan dan individu selalu meminimalkan biaya transaksi, begitu juga dengan biaya-biaya produksi. Memanfaatkan pasar adalah mahal (Williamson, 1985; Coase, 1937) karena memerlukan biaya-biaya seperti lokasi, dan komunikasi dengan para pemasok jarak jauh, pembelian asuransi, mendapat informasi prduk,dll.
Menurut teori agensi, perusahaan lebih dipandang sebagai “link kontrak” antara individu-individu yang hanya berorientasi demi keuntungan pribadi daripada satu kesatuan entitas yang berorientasi pemaksimalan laba (Jensen dan Meckling, 1976).

b.      Dampak Organisasi dan Perilaku
Berdasarkan penelitian behavioral, disusunlah teori yang mengatakan bahwa teknologi informasi mampu mengubah hierarki dari pengambilan keputusan pada pada organisasi dengan cara menekankan biaya yang diperlukan oleh informasi dan memperluas distribusi informal (Malone, 1997).
Pendekatan behavioral lainnya memandang lainnya memandang sistem informasi sebagai jalan keluar dari kompetisi politik antara kelompok-kelompok organisasi untuk mempengaruhi kebijakan-kebijakan organisasi, prosedur, dan sumber-sumber organisasi (Laudon, 1974; Keen, 1981; Kling, 1980)
2.3 Manager, Pengambilan Keputusan dan SIstem Informasi
 Peran Manager dalam Organisasi
            Manager memainkan peran didalam organisasi. Tanggung jawabnya meliputi pengambilan keputusan, membuat laporan, menghadiri pertemuan, mengatur perayaan-perayaan.Model Klasik Manajemen, merupakan derkripsi tradisional dari manjemen yang berfokus pada fungsi-fungsi formal dari manjemen yaitu perencanaan, pengorganisasian, koordinasi, pengambilan keputusan dan control. Model behavioral,menjelaskan manajemen berdasarkan penelitian behavioral mengenai apa yang sesungguhnya dilakukan para manager dalam mengembangkan tugasnya.
Peran Manager, merupakan aktivitas manager yang harus dijalankan manager di dalam sebuah oraganisasi. Peran manager menurut Mintzbergdibagi dalam 3 kategori, yaitu :
1.      Peran interpersonal, manager bertindak sebagai figure kepala dan pemimpin organisasi.
2.      Peran informal, yaitu manager menjadi pusat nadi organisasi, menerima dan menyebarkan informasi penting.
3.      Peran decisional, yaitu manager menginisiasi aktivitas, menagani ksulitan, mengalokasi sumber-sumber dan negosiasi konflik.

Model-model pengambilan Keputusan
            Model pengambilan keputusan focus pada pengambilan keputusan individual dan sebagian lagi focus kepada pengambilan keputusan dalam kelompok.
Model-model pengambilan keputusan individual mengasumsikan bahwa manusia adalah rasional.Model rasional, model perilaku manusia  berdasar keyakinan bahwa orang-orang, organisasi dan bangsa menjalankan kalkulasi pemaksimalan nilai yang secara mendasar konsisten.Model kognitif, yaitu disposisi kpribadian yang mendasar terhadap perlakuan atas informasi, laternatif, pilihan dan evaluasi terhadap konsekuensi. Pembuat keputusan sistematis, mendekati permasalahan dengan cara menstrukturisasikan masalah berdasarkan beberapa metode formal. Mereka mengevaluasi dan mengumpulkan informasi berdasarkan metode terstrukturnya. Dan para pembuat keputusan intuisif mendekati permasalahan dengan beragam metode, menggunakan cara trial and error untuk mencari solusi. Mereka cenderung tidak menstrukturisasikan pengumpulan informasi atau evaluasi (McKenney dan Keen, 1974)
Namun, kadang kalli keputusan tidak diambil secara individual melainkan leh kelompok atau organisasi keseluruhan.Pengambilan keputusan model organisasional, memperhitungkan karateristik pollitik dan structural dari organisasi.Menurut pengambilan keputusan birokratis, tujuan terpenting organisasi adalah memelihara organisasi itu sendiri dan keputusan yang dihasilkan dibentuk dari prosedur standart pengoperasian.Pengambilan keputusan model politisyaitu model pengambilan keputusan dimana keputusan yang dihasilkan berasal dari persainngan dan tawar-menawar antara kelompok-kelompok terkait dan pemimpin-pemimpin utama dalam organisasi. Selain itu teori pengambilan keputusan model “keranjanng sampah” yaitu model pengambilan keputusan yang menyatakan bahwa organisasi tidaklah rasional dan bahwa keputusan merupakan solusi masalah karena kebetulan saja.

IMPLIKASI untuk PERANCANGAN dan PEMAHAMAN SISTEM INFORMASI 
Agar mampu memberikan manfaat, sisitem inforamsi harus dibangun dengan suatu pemahaman yang jelas atas organisasi tempat sistem itu diterapkan dan bagaimana sistem informasi secara tepat memberi kontribusi untuk pengambilan keputusan manajerial. Faktor-faktor sentral pada organisasi yang perlu dipertimbangkan dalam merencanakan sistem adalah :
·                Lingkungan dimana organisasi harus berfungsi.
·                Srtuktur organisasi hierarki, spesialisasi dan prosedur standart pengoperasian.
·                Kultur dan politik organisassi.
·                Tipe organisasi dan gaya kepemimpinannya.
·                Kelompok-kelompok utama terkait yang mempengaruhi sitem dan perilaku para pekerja yang akan menggunakan sistem tersebut.
·                Jenis tugas, keputusan, dan proses bisnis yang akan dibantu oleh sistem informasi.
Para perancang sistem informasi harus mendesain sistem yang memiliki karateristik berikut :
·                Fleksibel dan memberi banyak pilihan untuk menangani data dan mengevaluasi informasi.
·                Mampu mendukung beragam gaya, ketrampilan dan pengetahuan juga mampu melacak banyak alternative dan konsekuensi.
·                Sensitive atas birokrasi organisasi dan ketentuan-ketentuan politik.

2.4  Menggunakan Sistem Informasi untuk Mencapai Keunggulan Kompetitif
            Sistem informasi adalah suatu sistem virtual data mereka mencerminkan sistem fisik dari sebuah perusahaan. Sistem informasi dapat digunakan  untukmemberikan keunggulan kompetitifkepada perusahaan. Seiring dengan perusahaan memenuhi kebutuhan produk dan jasa para pelanggannya, perusahaan tersebut akan berusaha untuk mendapatkan keunggulan di atas para pesaingnnya. Mereka dapat keunggulan ini dengan memberikan produk dan jassa pada harga yang lebih rendah, memberikan produk dengan jassa dan kualitass yang lebih tinggi, dan memenuhi kebutuhan-kebutuhan khususdari segmen-segmen pasar tertentu.
            Satu yang tidak selalu terlihat jelas adalah adanya fakta bahwa sebuah perusahaan juga akan mencapai keunggulan kompetitif melalui penggunaan sumber daya virtualnya. Di dalam bidang sistem informasi, keunggulan kompetitif (competitive advantage) mengacu pada penggunaan informasi untuk mendapatkan pengungkitan (leverage) didalam pasar.Ingat bahwa manajer perusahaan menggunakan sumber daya virtual sekaligus juga fisik dalam memenuhi tujuan-tujuan strategi perusahaan.Pandangan secara luas atas keunggulan kompetitif menyadari adanya organisasi-organisasi yang bersaing dengan perusahaan sekaligus sekaligus juga profesional dan staf di negara-negara lain yang bersaing memperebutkan pekerjaan dengan karyawan perusahaan.Perusahaan multinasional sering kali mengontrakkan pekerjaan (outsource) ke organisasi-organisasi lain agar dapat mencapai suatu keunggulan ekonnomi.Perusahaan yang melakukan bisnis secara global memiliki kebutuhan-kebutuhan informasi dan koordinasi khusus.Biasanya keunggulan kompetitif dapat dicapai melalui pengelolaan sumber daya fisik.                     
            Beberapa perusahaan berkinerja lebih baik daripada yang lain. Perusahaan yang melakukan kinerja lebih baik daripada yang lain dikatakan memliki keunggulan kompetitif. Perusahaan yang memiliki keunggulan kompetitif biasanya memiliki akses terhadap sumber daya khusus yang tidak dimilki yang lain, atau juga mampu menggunakan sumber daya yang tersedia umum dengan lebih efisien-biasanya pengetahuan dan aset informasi yang superior.
            Seiring dengan perusahaan memenuhi kebutuhan produk dan jasa para pelanggannya, perusahaan tersebut akan berusaha untuk mendapatkan keunggulan di atas para pesaingnya. Perusahaan dapat mencapai keunggulan ini dengan memberikan produk dan jasa pada harga yang lebih rendah, memberikan produk dan jasa dengan kualitas yang lebih tinggi, dan memenuhi kebutuhan-kebutuhan khusus dari segmen-segmen pasar tertentu.
            Di dalam sistem informasi, keunggulan kompetitif mengacu pada penggunaan informasi untuk mendapatkan pengungkit (leverage) di dalam pasar.
            Pendukung utama keunggulan kompetitif adalah Michael Porter, yang mengembangkan konsep-konsep seperti rantai nilai (value chains) dan sisteam nilai (value system).
1.      Rantai Nilai Porter
            Profesor Harvard Michael E. Porter adalah orang yang paling sering dikaitkan dengan topik keunggulan kompetitif.Buku dan artikel-artikel yang ditulisnya memberikan panduan dan strategi bagi perusahaan yang mencoba untuk mendapatkan keunggulam diatas para pesaingnya.Porter yakin bahwa sebuah perusahaan meraih keunggulan kompetitif dengan menciptakan suatu rantai nilai (value chains).
Pentagon: Margin 
Gambar 1.1 Rantai nilai
            Margin adalah nilai produk atau jasa perusahaan dikurangi dengan biaya produksi dan margin merupakan tujuan dari rantai nilai tersebut.
            Aktivitas-aktivitas nilai pokok ditunjukkan pada gambar (Merah) meliputi pengumpulan logistik (inbound logistic) untuk mendapatkan bahan mentah dan persediaan lainnya dan menyuplai; Operasional yaitu mengubah barang baku menjadi barang jadi; penyebaran logistic(outbound logistik) yaitu transportasi dan distribusi produk kepada pelanggan; pemasaran dan penjualan yaitu mengetahui kebutuhan pelanggan dan menerima pesanan; dan servis atau pelayanan untuk memelihara hubungan baik dengan para pelanggan setelah transaksi jual-beli.
            Aktivitas-aktivitas nilai penunjang tampak pada gambar (warna biru), terdiri dari infrastruktur perusahaan,yaitu penyusunan organisasi yang mempengaruhi semua aktivitas pokok. Sebagian ada tiga aktivitas yang berpengaruh pada aktivitas utama, ketiga aktivitas itu adalah pengelola sumber daya manusia terdiri dari seluruh aktivitas yang berhubungan dengan pengelolaan peawai perusahaan, termasuk fungsi dan peran yang dilaksanakan oleh para manager; pengembangan teknologi yaitu semua aktivitas yang melibatkan teknologi; pengadaanatau perolehan yaitu aktivitas yang berhubungan dengan pengadaan sumber daya seperti material dan mesin yang akan digunakan oleh aktivitas-aktivitas utamanya.

STRATEGI LEVEL BISNIS dan MODEL RANTAI
            Pada level ini perusahaan mulai berfikir tentang bagaimana cara perusahaan berkompetisi dalam pasar tententu. Strategi yang paling umum untuk level ini adalah : (1) menjadi pengahsil produk dengan biaya produksi rendah;  (2) mendiferensiasikan produk dan jasa; (3) mengubah lingkup persaingan baik dengan cara memperluas pasar ke pasar persainganglobal maupun dengan mmpersempit pasar –fokus pada satu wilayah yang tidak mampu dicapai pesaing-.

Mendongkrak Teknologi dalam Rantai Nilai
            Model rantai nilai memberi perhatian pada aktivitas khusus dimana strategi kompetitif bisa diterapkan dengan paling baik (Porter, 1985) dan dimana sistem informasi memberi dampak strategis.Model aktivitas ini telah dijelaskan pada Rantai Nilai Porter pada pembahasan sebelumnya.
            Jaringan yang beroprasi secara digital dibanyak perusahaan independen bisa dimanfaatkan tidak hanya untuk membeli barang-barang persediaan tetapi juga untuk berkoordinasi dengan erat mengenai produk.Perusahaan bisa memanfaatkan sistem informasi untuk menciptakan produk dan jasa baru yang unik yang bisa dengan mudah dibedakan dari produk pesaingnya. Sistem informasi strategis untuk diferensiasi produk dapat mencegah salah respon, yaitu seakan –akan perusahaan yang memiliki produk dan jasa yang berbeda tidak peru lagi bersaing dalam basisi biaya.
Sebagian besar produk dan jasa berbasis teknologi informassi diciptakan oleh infrastruktur financial.

2.      Memperluas Ruang Lingkup Rantai Informasi
            Manajemen harus waspada terhadap tambahan keunggulan yang dapat dicapai dengan menngaitkan rantai nilai perusahaan ke rantai nilai organisasi lain kaitan seperti ini dapat meghasilkan suatu sistem antarorganisasional(interorganizational system-IOS). Perusahaan-perusahaan yang berpartisipasi disebut sebagai sekutu bisnis (business partners) mereka bekerja bersama sebagai suatu unit tunggal yang terkoordinasi, sehingga menimbulkan suatu sinergi yang tidak dapat dicapai jika masing-masing  bekerja sendirian.
            Sebuah perusahaan dapat menngaitkan rantai nilainya kepada rantai nilai pemasoknya dengan mengimplementasikansistem yang membuat sumber daya input tersedia bila dibutuhkan. Perusahaan juga dapat mengaitkan rantai nilainya dengan rantai nilai para anggota jalur distribusinya, sehingga menciptakan suatu sistem nilai (vaue system). Ketika para pembeli perusahaan produk perusahaan adalah organisasi, rantai nilai mereka akan juga dapat dikaitkan dengan rantai nilai perusahaan dan para anggota distribusinya.

2.5  Dimensi-dimensi Keunggulan Kompetitif 
            Keunggulan kompetitif dapat direalisasikan dalam hal mendapatkan keunggulan strategis, taktis maupun operasional.
a.      Keunggulan Strategis
            Keunggulan ini merupakan keunggulan yang memiliki dampak fundamental dalam membentuk operasi perusahaan. Sistem informasi keunggulan strategis ini bisa dilihat dalam suatu perusahaan yang memutuskan untuk mengubah semua data perusahaan yang dimiliki kedalam database yang memungkinkan untuk digunakan bersama-sama dengan pelangganataupun partner bisnis, database standart yang bisa diakses melalui web browser.
Bernagai koneksi ke internet memungkinkan web browser untuk mengakses laporan secara maya dari berbagai tempat didunia. Dengan cara yang sama, pelanggan dan pemasok yang berpotensi di berbagai tempat diseluruh didunia mempunyai akses yang memadai terhadap bahan baku dan barang jadi perusahaan untuk mempercrpat transaksi penjualan dan pembelian perusahaan.
            Tingkat strategis akan menentukan arah dan tujuan perusahaan, namun tetap masih terdapat kebutuhan akan suatu rencana yang dapat mencapai suatu strategi yang menyadari arti penting dari keamanan
b.      Keunggulan Taktikal
            Keunggulan taktikal didefinisikan sebagai metode membuat dan menyempurnakan strategi menggunakan cara yang lebih baik dibandingkan dengan cara yang digunakan para pesaing.Keputusan strategis dibuat agar sistem informasi perusahaan mampu memberi pelayanan yang memuaskan bagi para pelanggan, ini juga berarti sisitem informasi taktis yang dikembangkan perusahaan tidak hanya meningktakan kepuasan pelanggan tetapi juga meningkatkan keuntungan perusahaan.
c.       Keunggulan Operasional
            Keunggulan operasional merupakan keunggulan yang berhubungan dengan transaksi adan prose sehari-hari. Di sinilah sistem informasi akan berinteraksi secara langsung dengan proses. Situs web mampu mengingat pelanggan dan prefensinya melalui masa lalu menggambarkan suatu keuntungan professional. Browser sering mempunyai cookies dan informasi lainnya yang berhubungan dengan transaksi pelanggan. Penggunaan computer oleh pelanggan untuk memasukkan data akan lebih akurat. Karena data yang dimasukkan sendiri oleh pengguna, maka ada perasaan kepemilikan dari pengguna, bila data yang dimasukkan ternyata tidak akurat maka pengguna tidak boleh menyalahkan perusahaan.Untuk berbagai alas an operasional, akses web terhadap sistem informasi perusahaan meningkatkan hubungan perusahaan dengan pelanggan.
            Dari tiga tingkat keunggulan kompetitif di atas akan bekerja bersama-sama. Sistem informasi yang terpengaruh olehketiga tingkat ini akan memiliki kemungkinan terbaik untuk meningkatkan kinerja sebuah perusahaan secara substansial.


















BAB 3
PENUTUP

Kesimpulan
            Teknologi informasi menyediakan alat bantu bagi para manager untuk menelesaikan baik peran baru maupun peran tradisionalnya. Menemukan cara dalam memanfaatkan teknologi informasi untuk mencapai keuntungan kompetitif pada bisnis, perusahaan dan level industry merupakan tanggung jawab kunci bagi manajer.
            Teknologi pada zaman sekarang ini dapat mendorong kearah efisiensi dan perubahan utama organisasidan mengurangi biaya-biaya transaksi dan bisa juga menjadi sumber keuntungan kompetitif.
            Teknologi informasi menawarkan cara-cara baru untuk mengorganisasi kerja dan menggunakan informasi yang dapat meningkatkankekayaan serta mempertahankan hidup organisasi.




















DAFTAR PUSTAKA
Laudon, C. Kenneth., Laudon, P. Jane.2007.Sistem Informasi Manajemen Edisi 10 Buku 1.Salemba Empat : Jakarta.
McLeod, Jr., Raymond., Schell, George P.2008. Sistem Informasi Manajemen Edisi 10. Salemba Empat :  Jakarta.
Kuncoro Mudrajat,strategi.2006.StrategiBagaimana Meraih Keunggulan Kompetitif?.Erlangga:Jakarta
McLeod, Jr., Raymond ..Schell, George P.2007. Sistem Informasi ManajemenEdisi 09. PT. Indeks : Jakarta

1 comment:

  1. Borgata Hotel Casino & Spa - Dr.MCD
    Borgata Hotel Casino 진주 출장안마 & Spa · 3131 Borgata Blvd, Atlantic City, NJ 통영 출장마사지 08401 · Visit Website · 오산 출장안마 More 의왕 출장샵 Info. Hours, Accepts Credit Cards, 안산 출장샵 Phone Number,

    ReplyDelete